Ebook Membongkar Gurita Cikeas
Para penjelajah internet sekalian, jika anda suka melihat media belakangan ini, ada berita yang sangat hangat tentang kasus Bank Century, walaupun sekarang sudah agak meredup karena peralihan tahun (mungkin) namun George Junus Adijtondro mengabadikannya dalam bentuk buku yang berjudul "Membongkar Gurita Cikeas".
Para pembaca mungkin juga pernah mendengar berita di launching nya buku ini dan mendapat kontroversi yang hebat dari Bpk. SBY karena dituliskan di buku ini ada aliran dana yang mandukung kemenangannya pada Pilpres 2009 yang lalu.
Dugaan itu muncul dengan indikasi Hartati Murdaya, pemimpin kelompok CCM (Central Cipta Mudaya) dan Boedi Sampoerna, salah satu penerus keluarga Sampoerna, yang notabene nasabah kakap Bank Century merupakan penyokong dana Partai Demokrat.
Sebelum Bank Century diambil alih LPS, Boedi Sampoerna, seorang cucu pendiri pabrik rokok PT HM Sampoerna, Liem Seng Thee, masih memiliki simpanan Rp 1,895 triliun pada November 2008, sedang simpanan Hartati Murdaya Rp 321 miliar.
Menurut George, pria asal Pekalongan, Jawa Tengah ini, dukungan terhadap SBY dimulai Hartati menjelang Pemilu 2004 dan kian meningkat menjelang Pemilu 2009. Pengelola Arena Pekan Raya tersebut berulang kali menyediakan gelanggang promosi bisnisnya sebagai lokasi kegiatan Partai Demokrat, termasuk Rapimnas Demokrat, 8-9 Februari 2009. Selanjutnya, dalam tim kampanye SBY-Boediono, Hartati menjadi Wakil Koordinator Operasi I.
Sedang investigasi Aditjondro terhadap kelompok Sampoerna, ditemukan adanya dukungan dana Rp 90 miliar kepada kelompok media Jurnal Nasional (Jurnas) yang menurut dia, memang dekat dengan Partai Demokrat dan SBY sejak 2006 hingga 2009. Di saat itu, injeksi dana ke kelompok Jurnas mulai bergeser ke pengusaha-pengusaha yang dekat dengan keluarga Cikeas, di bawah koordinasi Gatot Mudiantoro Suwondo, yang kebetulan Dirut BNI.
Aditjondro kini aktif mengajar di Program Studi Ilmu Religi dan Budaya (IRB) Universitas Sanata Darma Yogyakarta (sejak 2005) itu juga mengungkap hubungan yayasan-yayasan yang berafiliasi ke SBY dan Ny Ani Yudhoyono. Kebutuhan akan dana kampanye yang kian meningkat, terdongkrak oleh besarnya biaya “pencitraan” SBY melalui media, serta luasnya jangkauan kedermawanan yayasan-yayasan tersebut.
Hal itu membuat keluarga Cikeas makin tergantung pada sejumlah pengusaha kakap yang berasal dari era Soeharto, seperti Syamsul Nursalim, Hartati Murdaya, kelompok Sampoerna, serta perusahaan yang muncul di era SBY seperti PT Powertel dan Batik Allure.
Dana kampanye yang begitu besar, kata George, yang sebagian tidak terdaftar di KPU, menimbulkan kerentanan kubu Cikeas terhadap pengusaha dan makelar kasus seperti Artalyta Suryani alias Ayin, bendahara Yayasan Mutu Manikam Nusantara yang juga merupakan pelindung Syamsul Nursalim, pengemplang BLBI yang berhasil mengelabuhi tiga presiden berturut-turut, dan sampai sekarang masih melenggang dengan bebas.
Ingin tahu lebih lanjut mengenai isi buku ini? Download aja versi lengkap nya DISINI.
(sedikit kata-kata saya kutip dari www.clickoverall.com)
Catatan: Jika anda suka bukunya, maka hargai penulis nya dengan membeli buku Membongkar Gurita Cikeas yang aslinya.
Para penjelajah internet sekalian, jika anda suka melihat media belakangan ini, ada berita yang sangat hangat tentang kasus Bank Century, walaupun sekarang sudah agak meredup karena peralihan tahun (mungkin) namun George Junus Adijtondro mengabadikannya dalam bentuk buku yang berjudul "Membongkar Gurita Cikeas".
Para pembaca mungkin juga pernah mendengar berita di launching nya buku ini dan mendapat kontroversi yang hebat dari Bpk. SBY karena dituliskan di buku ini ada aliran dana yang mandukung kemenangannya pada Pilpres 2009 yang lalu.
Dugaan itu muncul dengan indikasi Hartati Murdaya, pemimpin kelompok CCM (Central Cipta Mudaya) dan Boedi Sampoerna, salah satu penerus keluarga Sampoerna, yang notabene nasabah kakap Bank Century merupakan penyokong dana Partai Demokrat.
Sebelum Bank Century diambil alih LPS, Boedi Sampoerna, seorang cucu pendiri pabrik rokok PT HM Sampoerna, Liem Seng Thee, masih memiliki simpanan Rp 1,895 triliun pada November 2008, sedang simpanan Hartati Murdaya Rp 321 miliar.
Menurut George, pria asal Pekalongan, Jawa Tengah ini, dukungan terhadap SBY dimulai Hartati menjelang Pemilu 2004 dan kian meningkat menjelang Pemilu 2009. Pengelola Arena Pekan Raya tersebut berulang kali menyediakan gelanggang promosi bisnisnya sebagai lokasi kegiatan Partai Demokrat, termasuk Rapimnas Demokrat, 8-9 Februari 2009. Selanjutnya, dalam tim kampanye SBY-Boediono, Hartati menjadi Wakil Koordinator Operasi I.
Sedang investigasi Aditjondro terhadap kelompok Sampoerna, ditemukan adanya dukungan dana Rp 90 miliar kepada kelompok media Jurnal Nasional (Jurnas) yang menurut dia, memang dekat dengan Partai Demokrat dan SBY sejak 2006 hingga 2009. Di saat itu, injeksi dana ke kelompok Jurnas mulai bergeser ke pengusaha-pengusaha yang dekat dengan keluarga Cikeas, di bawah koordinasi Gatot Mudiantoro Suwondo, yang kebetulan Dirut BNI.
Aditjondro kini aktif mengajar di Program Studi Ilmu Religi dan Budaya (IRB) Universitas Sanata Darma Yogyakarta (sejak 2005) itu juga mengungkap hubungan yayasan-yayasan yang berafiliasi ke SBY dan Ny Ani Yudhoyono. Kebutuhan akan dana kampanye yang kian meningkat, terdongkrak oleh besarnya biaya “pencitraan” SBY melalui media, serta luasnya jangkauan kedermawanan yayasan-yayasan tersebut.
Hal itu membuat keluarga Cikeas makin tergantung pada sejumlah pengusaha kakap yang berasal dari era Soeharto, seperti Syamsul Nursalim, Hartati Murdaya, kelompok Sampoerna, serta perusahaan yang muncul di era SBY seperti PT Powertel dan Batik Allure.
Dana kampanye yang begitu besar, kata George, yang sebagian tidak terdaftar di KPU, menimbulkan kerentanan kubu Cikeas terhadap pengusaha dan makelar kasus seperti Artalyta Suryani alias Ayin, bendahara Yayasan Mutu Manikam Nusantara yang juga merupakan pelindung Syamsul Nursalim, pengemplang BLBI yang berhasil mengelabuhi tiga presiden berturut-turut, dan sampai sekarang masih melenggang dengan bebas.
Ingin tahu lebih lanjut mengenai isi buku ini? Download aja versi lengkap nya DISINI.
(sedikit kata-kata saya kutip dari www.clickoverall.com)
Catatan: Jika anda suka bukunya, maka hargai penulis nya dengan membeli buku Membongkar Gurita Cikeas yang aslinya.
Komentar
Posting Komentar